Labels

Thursday, October 22, 2015

Ruhut Sebut PDIP 'Ruling Party Rasa Oposisi'

Ruhut Sitompul
Kegaduhan politik mewarnai satu tahun pemerintahan Jokowi-JK. Sebut saja dualisme kepemimpinan Golkar antara Abu Rizal Bakrie dan Agung Laksono, obsesi PAN bergabung dalam kabinet kerja, kasus Pellindo II, pelemahan KPK melalui revisi UU KPK, tidak didukungnya kebijakan Jokowi oleh partai pengusungnya sendiri dan sejumlah cekcok antar menterinya.
Hal ini mengundang anggota DPR Fraksi Demokrat Ruhut Sitompul berkomentar. Katanya, memang masih ramai di DPR ini. Salah satu tantangannya di sini memang ada dua partai di sini pecah kongsi ya, Golkar dan PPP."

Terkait kebijakan-kebijakan Jokowi yang sering kali didukung KMP alih-alih oleh partai basisnya sendiri PDI-P, Ruhut menanggapi bahwa memang itu kejadian yang lucu.

"Nah, kawan-kawan memang rada lucu ini, Rada lucu di era sekarang. Semua tahu Pak Jokowi itu didukung oleh kader PDI-Perjuangan, betul tidak? Tapi tidak salah saya katakan, ini apa PDI-P terlalu lama jadi oposisi, dia lupa dia sudah the ruling party. Oleh karena itu saya katakan, Pak Jokowi ini didukung oleh The Ruling Party Rasa Oposisi," celotehnya.
Untuk itu, Ruhut meminta kepada media dan masyarakat untuk tidak merecoki Presiden. Menurutnya, Jokowi itu sudah tegas, hanya saja alangkah baiknya jika rekan-rekan di Senayan juga sejalur. Terutama antara KMP dan KIH.

"Bisa lihat di Senayan ini antara Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat lama sekali bahkan kalau yang dua itu juga bilang sudah damai di Bumi. Tegas saya katakan omong kosong, masih tetap menggunting dalam lipatan. Masih tetap ganjal mengganjal, karena itu saya bisa mengerti (kesusahan Jokowi)," tegasnya dalam Dialog Kenegaraan di pressroom DPR RI, Rabu Sore (21/10).

Tapi siapapun di dunia ini, tambahnya, kalau dia jadi presiden, itu kehendak Tuhan.


Catatan: Hasil Liputan yang Tidak Dimuat

No comments:

Post a Comment