Labels

Wednesday, December 12, 2012

Kajian Kontemporer Media Internet


Internet dan keterkaitannya dengan masa kini ialah bahwa internet tidak lagi hanya digunakan elit tertentu seperti peneliti, pemerintah dan oknum militer saja. Akan tetapi, internet adalah milik semua pengguna. Siapakah yang dapat mengontrol internet pada era ini?

Dalam abad informasi, generasi keempat dari teknologi, peran internet pun berkembang seiring perkembangan konseptual manusia. Kini, internet dapat memenuhi berbagai jenis komunikasi termediasi, baik personal maupun massa.

Karakteristik media baru menurut Rogers:
1. Interactivity : kemampuan sistem komunikasi baru untuk berbicara balik pada pengguna. Memungkinkan partsipan berkomunikasi lebih akurat, efektif dan memuaskan.
2. De-massification : tidak bersifat massal, ada pesan khusus yang dapat dipertukarkan secara individual di antara partisipan yang terlibat dalam jumlah yang besar. Kontrol sistem komunikasi massa berpindah dari produsen pesan kepada konsumen media.
3. Asynchronous : kemampuan untuk mengirimkan dan menerima pesan pada waktu-waktu yang dikehendaki oleh setiap individu peserta.

Menurut McQuail, ada perubahan- perubahan penting yang berhubungan dengan munculnya media baru, yaitu :
1. Digitalisasi & konvergensi semua aspek dari media
2. Interaktivitas & konektivitas jejaring yang meningkat
3. Mobilitas dan delokasi pengiriman dan penerimaan pesan
4. Adaptasi publikasi dan peran-peran khalayak
5. Munculnya beragam bentuk baru dari media ‘gateway’, yaitu pintu masuk untuk mengakses informasi pada web atau untuk mengakses web itu sendiri.
6. Terfragmentasi dan kaburnya ‘institusi media’

Perbedaan media baru dan konvensional berdasarkan perspektif pengguna, menurut McQuail:
1. Interactivity : diindikasikan oleh rasio respon atau inisiatif dari pengguna terhadap tawaran dari sumber pesan.
2. Social Presence (sociability) : dialami oleh pengguna, sense of personal contact dengan orang lain dapat diciptakan melalui penggunaan sebuah medium.
3. Autonomy : seorang pengguna merasa dapat mengendalikan diri dan menggunakannya dan bersikap independen terhadap sumber.
4. Playfulness : digunakan untuk hiburan dan kenikmatan.
5. Privacy : diasosiasikan dengan penggunaan medium dan atau isi yang dipilih.
6. Personalization : tingkatan di mana isi dan penggunaan media bersifat personal dan unik.

Teori media baru
·        Medium theory : menekankan bahwa terlepas dari apapun isi pesan dari suatu media akan berdampak pada individu dan masyarakat. Internet memengaruhi masyarakat dengan membuatnya tidak memerhatikan situs-situs yang mereka kunjungi.
·        Media ecology theory : menekankan bahwa teknologi bagaimana pun akan menjadi pusat berbagai profesi dan kehidupan. Manusia tidak dapat lepas dari pengaruh teknologi.
·        New media theory : teknologi interaktif dan komunikasi jejaring, khususnya internet akan merubah masyarakat.

Perubahan penting dalam teori media :
1. Hilangnya konsep-konsep media dari komunikasi massa menuju beragam media yang berjenjang dari sangat luas ke media personal.
2. Konsep tersebut mengarahkan perhatian kita kepada bentuk – bentuk media baru yang dapat berjenjang dari informasi dan pengetahuan individual hingga interaksi.
3. Tesis dari the second media age membawa medium theory yang relatif tidak dikenal pada tahun 1960-an menuju popularitas yang dibarukan pada tahun 1990-an.

Perbedaan karakteristik The First Media Age dan The Second Media Age
The First Media Age
The Second Media Age
Produksi yang tersentralisasi
Desentralisasi
Komunikasi 1 arah
Komunikasi 2 arah
Dalam kondisi mengendalikan
Tidak dalam kondisi mengendalikan
Stratifikasi sosial dan ketidaksetaraan media
Demokratisasi
Khalayak massa yang terfragmentasi
Mempromosikan kesadaran individual
Membentuk kesadaran sosial
Berorientasi secara individual
Siaran (broadcast)
Jejaring (networks)

Dalam media konvensional (First Media Age), produksi atau penyampaian pesan yang dilakukan media berasal dari satu individu atau institusi media kepada banyak target (one to many). Komunikasi yang terjalin tidak interaktif karena khalayak hanya berperan sebagai penerima saja. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk menyuarakan secara langsung atau berpartisipasi aktif melalui media tersebut. Dengan demikian institusi media memegang kendali dalam penyaluran pesannya. Ada praktek konglomerasi media yang menunjukkan adanya kepemilikan dan kendali atas media. Media konvensional bergantung pada intensitas dan isi siaran.

Pada media online (Second media age), komunikasi yang terjadi lebih interaktif. Orientasi produksinya bukan lagi one to many, melainkan kombinasi. Khalayak dapat berperan aktif. Media menjadi milik semua orang, dengan kata lain tidak ada yang mengontrol internet. Kepemilikan modal pun patut dipertanyakan kembali karena khalayak penggunanya dari berbagai kalangan melek teknologi yang tidak terstratifikasi secara sosial. Hal yang ditekankan dalam media ini ialah ketergantungan akan kapasitas jaringan.

Berdasarkan kedua hal di atas, tipe interaksi manusia dapat dikatakan berubah. John Thompson membagi 3 tipe interaksi manusia, yaitu interaksi tatap muka, termediasi dan termediasi semu.

Karakteristik Interaksional
Interaksi Tatap Muka
Interaksi Termediasi
Interaksi Termediasi yang semu
Karakteristik Ruang & Waktu
Konteks adanya kehadiran; ruang-waktu yang sama
Pembedaan konteks; ruang-waktu lebih luas
Pembedaan konteks; ruang-waktu lebih luas
Ragam Isyarat Simbolis
Beragamnya syarat simbolis
Menyempitnya keberagaman syarat simbolis
Menyempitnya keberagaman isyarat simbolis
Sasaran Komunikasi
Ditujukan kepada orang tertentu
Ditujukan kepada orang tertentu
Ditujukan kepada beragam khalayak yang berpotensi sebagai penerima
Dialogis / Monologis
Dialogis
Dialogis
Monologis

Kekuatan internet
  • Dapat diakses 7 x 24 jam : dunia maya yang dihadirkan akan terus aktif. Perbedaan zona waktu tidak membatasi
  • Kecepatan : memudahkan pencarian data
  • Dimensi kenyamanan : riset tidak perlu menghadapi persoalan birokratis. Orang tidak lagi dituntut berpindah tempat. Didukung dengan kemudahan akses tanpa batas
  • Mudah dibawa
  • Interaktivitas & fleksibilitas

Kelemahan internet
  • Ketergantungan pada jaringan telepon dan ISP : terbatasnya brandwidth sistem transmisi dan banyaknya pengguna dalam waktu yang bersamaan
  • Karakteristik demografik pemakai : menjangkau kelompok menengah ke bawah
  • Anonimitas : sulitnya identifikasi
  • Over information : ‘clutter’ (pengguna terjebak membuka situs-situs yang tidak dibutuhkan)

Slide KomMas













Slide K.A.P. part 2










-Slide Content cited from various sources-


Slide K.A.P.











-Slide Content cited from various sources-






Friday, September 7, 2012

Prinsip Komunikasi Interpersonal

Komunikasi Interpersonal adalah proses transaksional
Komunikasi antar pribadi melibatkan seluruh elemen komunikasi, seperti pengirim, pesan, saluran, gangguan dan penerima. Berdasarkan seluruh elemen tersebut, terdapat suatu proses memutar (circular) yang terjadi. Individu tidak selalu menjadi pengirim, ada saat individu dapat menjadi penerima pesan, demikian sebaliknya. Hal inilah yang disebut sebagai proses transaksional.
Setiap elemen saling tergantung. Perubahan pada satu kedudukan elemen dapat mengubah kedudukan elemen lainnya.

Komunikasi Interpersonal memiliki tujuan
Manusia berinteraksi memiliki tujuan. Manusia berkomunikasi pun ada tujuannya. Tujuan komunikasi antar pribadi, yaitu untuk belajar, menjalin hubungan, memengaruhi, bermain dan membantu.
Tujuan komunikasi antar pribadi secara keseluruhan dapat dilihat sebagai motif untuk memuaskan kebutuhan dan sebagai suatu hasil yang ingin dicapai. 


Komunikasi Interpersonal berpotensi ambigu
Pesan yang ambigu merupakan suatu pesan yang dapat ditafsirkan secara berbeda atau memiliki lebih dari satu makna. Misal, itu lukisan Pangeran Williams. Maksudnya bisa, lukisan itu dibuat oleh Pangeran Williams atau lukisan itu menampilkan wajah Pangeran Williams.
Ambiguitas tidak terkecuali terjadi dalam komunikasi atar pribadi. Ketika individu menyampaikan suatu gagasan atau pesan, individu tidak pernah mengomunikasikan gagasan atau pesan tersebut secara tepat dan total. Seakurat apapun penyampaiannya, tetap ada potensi kesalahpahaman yang tidak terduga. Misal, saat dosen menjelaskan suatu teori. Setelah menjelaskan ia memastikan mahasiswanya mengerti dengan bertanya, “apa kalian mengerti?” Mahasiswanya serentak mengangguk tanda mengerti. Untuk lebih pasti, ia menambahkan, “ada pertanyaan?” Mahasiswanya sekali lagi serentak menggeleng. Dosen tersebut akhirnya mengajukan pertanyaan pada seorang mahasiswanya. Mahasiswa tersebut dapat menjelaskan teori tersebut dengan benar. Namun, ia salah membuat contoh penerapan teori tersebut.

Komunikasi Interpersonal berhubungan simetris atau komplementer
Komunikasi yang terjadi antar pribadi dapat terjadi secara simetris maupun komplementer. Hubungan yang simetris maksudnya, kedua individu mencerminkan perilaku satu sama lain. Dengan kata lain, memiliki kesamaan perilaku di mana perbedaan antar individu diperkecil. Hubungan yang komplementer sebaliknya, perbedaan antar kedua individu diperbesar. Atau dengan kata lain, perilaku kedua individu sama sekali berbeda.
Hubungan simetris misalnya, jika Ron kasar terhadap Hera, Hera juga bersikap kasar terhadap Ron. Hubungan komplementer misalnya, jika Ron banyak bicara, Hera lebih banyak mendengarkan.

Komunikasi Interpersonal merujuk pada konten dan hubungan
Pada komunikasi antar pribadi, interpretasi individu terhadap dan atau oleh individu lainnya dipengaruhi cara mengucapkan dan setiap kata yang diucapkan masing – masing individu. Pula memberi petunjuk tentang hubungan yang terjalin antar individu.
Misal, mengucapkan “Tom, bisa tolong buatkan aku kopi? Aku sangat lelah,” dengan mengucapkannya seperti “Tom, buatkan aku kopi sekarang!” memiliki pesan yang disampaikan secara berbeda. Pesan pertama disampaikan dengan cara meminta dan hubungan yang mungkin, kedua individu sederajat. Pesan kedua disampaikan sebagai perintah dan hubungan yang mungkin adalah atasan yang menyuruh bawahannya.

Komunikasi Interpersonal merupakan rangkaian acara selingan
Maksudnya, apa yang satu individu pandang sebagai penyebab dan dampak, berbeda pandang dengan individu lainnya. Misal, sepasang kakak beradik memiliki kamar yang bersebelahan. Oleh karena suatu hal, keduanya bertengkar. Menurut si Adik, Kakaknya sering menyanyi di kamarnya sehingga ia memilih menonton Tv hingga larut malam, menunggu kakaknya tidur. Sementara menurut si Kakak, Adiknya memang sering tidur larut malam menonton siaran olahraga sehingga terkadang ia merasa tidak ada salahnya belajar sambil menyanyi.
Masalah perbedaan hanya dapat diselesaikan jika kedua individu berhenti saling menyalahkan.

Komunikasi Interpersonal pasti terjadi, tidak bisa diubah kembali, dan tidak bisa diulang
Komunikasi antar pribadi tidak dapat dihindari (inevitable) maksudnya, individu berkomunikasi meskipun tidak bermaksud atau tidak diinginkan sekali pun. Misal, orang yang duduk menyepi sambil membaca buku sendirian pun mengomunikasikan kepada orang lain yang melihatnya untuk tidak mengganggu.
Komunikasi antar pribadi tidak bisa berubah (irreversible) maksudnya, apa yang sudah dikomunikasikan akan tetap terkomunikasikan. Kata yang terucap tidak bisa ditarik kembali. Pada komunikasi tatap muka khususnya, komunikasi terjadi begitu saja. Komunikasi itu cepat berlalu, menguap dari ingatan. Berbeda dengan komunikasi melalui media komputer, pesan maupun informasi dapat disimpan secara otomatis.
Komunikasi antar pribadi tidak bisa diulang (unrepeatable) maksudnya, tidak ada komunikasi yang dapat terbentuk dalam situasi, mental maupun hubungan dinamis yang tepat sama.

Source: Devito, Joseph. A. 2009. The Interpersonal Communication Book,12th Edition. Boston : Pearson Education,Inc. Chapter 1 : Foundations of Interpersonal Communication.

Sifat Komunikasi Interpersonal

      Komunikasi Interpersonal melibatkan ketergantungan antar individu
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar 2 orang atau lebih yang memiliki hubungan. Komunikasi 2 arah ini biasa disebut komunikasi diadik. Komunikasi antar pribadi melibatkan interdependensi individu. Interdependensi di sini berarti bahwa semua anggota sistem tergantung pada semua anggota sistem lainnya.
Dalam komunikasi antar pribadi, individu tidak hanya terhubung secara sosial. Misalnya dosen dan mahasiswa. Namun, dalam komunikasi ini, interaksi antar individu melibatkan pula dampak terhadap satu sama lain. Perilaku satu individu akan mengakibatkan individu lain yang berhubungan terkena dampaknya. Misal, karya ilmiah seorang mahasiswa mendapatkan penghargaan dan diakui secara internasional, mengakibatkan dosen pembimbingnya turut harum namanya.

      Komunikasi Interpersonal bersifat saling terhubung
Komunikasi yang terjadi antar 1 individu dengan individu lainnya bersifat unik. Tidak ada hubungan ganda. Misalnya, dengan teman sebayanya, Andy dapat berbicara dengan santai. Sementara dengan ayahnya, dia bicara dengan hormat.
Disadari atau tidak, cara berkomunikasi berpengaruh terhadap perkembangan hubungan antar individu. Misalnya, komunikasi yang didasari kecurigaan membangun hubungan yang rapuh dan tidak nyaman. 

      Komunikasi Interpersonal hadir dalam suatu rangkaian
Komunikasi antar pribadi hadir dalam suatu rangkaian yang bertingkat dari hubungan yang bersifat paling umum hingga ke hubungan yang bersifat paling pribadi.
Dalam tingkatan komunikasi tersebut, terdapat beberapa karakter yang membedakan bentuk komunikasi umum dan pribadi.
§  Informasi peran vs pribadi
Dalam komunikasi umum, individu tidak menjadi individu yang unik melainkan memainkan sebuah peran dan mempertukarkan informasi yang umum. Misalnya komunikasi antara pembeli dan penjual, informasi yang dipertukarkan sebatas produk dan harga yang sedang dinegosiasikan. Sementara dalam komunikasi pribadi, individu menjadi dirinya sendiri yang unik dan informasi yang dipertukarkan bersifat unik dan luas. Misalnya komunikasi antara suami istri, informasi yang dipertukarkan bisa sampai yang bersifat rahasia.
§  Aturan masyarakat vs pribadi
Interaksi antar pembeli dan penjual dilakukan sebagaimana mustinya, atau yang berlaku secara umum. Sementara interaksi antar pasutri memiliki aturan rumah tangganya sendiri.
§  Data prediksi vs penjelasan
Ketika antar individu baru berkenalan, masing – masing hanya bisa memprediksi sebagaian kecil perilaku. Setelah mengenal lebih jauh, kemampuan memprediksi perilaku meningkat. Bahkan sebagian besar perilaku dapat dijelaskan. Misalnya,
§  Pesan sosial vs pribadi
Pada komunikasi impersonal, pertukaran pesan antar individu hanya mengandung kedekatan dan emosi yang minimal. Sementara, pada komunikasi pribadi, tingkat kedekatan dan emosi ditunjukkan secara maksimal.

      Komunikasi Interpersonal melibatkan pesan verbal dan non verbal
Setiap komunikasi pasti melibatkan pesan verbal dan non verbal. Demikian juga halnya dengan komunikasi antar pribadi. Kedua jenis pesan tersebut penting dan tidak terpisahkan. Individu tidak bisa hanya memaknai salah satunya saja, harus diperhatikan kedua – duanya agar tidak terjadi kesalahan interpretasi pesan.

      Komunikasi Interpersonal hadir dalam berbagai bentuk
Seringnya, komunikasi yang melibatkan minimal 2 orang atau lebih ini terjadi secara langsung atau tatap muka. Namun, seiring kemajuan teknologi, komunikasi antar pribadi juga dapat terjadi melalui media komunikasi seperti telepon dan komputer. Pada komputer, komunikasi terjadi melalui jaringan secara online. Beberapa komputer bahkan menyediakan layanan percakapan tatap muka antar individu tanpa terbatas ruang dan waktu.
Perbedaannya, komunikasi tatap muka lebih menguntungkan dalam hal terjadinya spontanitas dan waktu yang nyata atau bersamaan. Sedangkan pada komunikasi melalui media komputer meminimalkan spontanitas dan pertukaran pesan dalam waktu yang berbeda.

Komunikasi Interpersonal memiliki berbagai keefektifan
Keuntungan komunikasi antar pribadi di antara lain: keefektifan tinggi dalam pertukaran pesan dan memberikan kepuasan kepada individu sebagai makhluk sosial. 

Source: Devito, Joseph. A. 2009. The Interpersonal Communication Book,12th Edition. Boston : Pearson Education,Inc. Chapter 1 : Foundations of Interpersonal Communication.