Hmmph..ternyata Ahok belum bisa lepas dari sosok Jokowi, mantan superiornya di Balaikota. Lihat saja kriteria yang ia rekomendasikan untuk bisa terpilih sebagai wakilnya. Lagi-lagi adalah pemimpin yang bisa mengutamakan pedagang kaki lima daripada konglomerasi mall, yakni berpihak pada rakyat kecil. Ialah Djarot Saeful Hidayat, mantan walikota Blitar yang Ahok harapkan bersanding di kursi pelaminan nomor satu D.K.I. Jakarta.
Mengenal Djarot Saeful Hidayat
Djarot Saiful Hidayat |
Pria berkumis dan berkacamata ini kelahiran Gorontalo, 30 Oktober 1955. Kancahnya di dunia politik tergolong matang. Tahun 1999-2000 dilantik sebagai Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah jawa Timur, pun Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan (2005-2010). Pernah juga beliau menjadi anggota DPR RI. Baru kemudian pada tahun 2000 hingga 2010, beliau terpilih sebagai walikota Blitar 2 periode. Dan berkat kebijakan beliau yang sangat membatasi pendirian gedung-gedung pencakar langit dan pusat perbelanjaan besar seperti mall, serta mengutamakan pedagang kaki lima sebagi penggerak roda perekonomian daerahnya lah, Djarot dianugerahi sejumlah penghargaan. Sebut saja diantaranya, Penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah pada tahun 2008, Penghargaan Terbaik Citizen's Charter Bidang Kesehatan, Anugerah Adipura dalam 3 tahun berturut-turut, yakni tahun 2006, 2007, dan 2008. Pada 22 Maret 2010, beliau juga mendapat Peringkat Pertama dalam penerapan E-Government di Jawa Timur.
Di samping menjadi politisi, beliau juga seorang dosen sekaligus guru besar. Bahkan pernah menjabat sebagai pembantu rektor 1 Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG), Surabaya pada 1997 sampai 1999. Latar belakang pendidikan beliau antara lain menempuh S1 Ilmu Administrasi (FIA) di Universitas Brawijaya (UNBRA), Malang pada tahun 1986; S2 Ilmu Politik di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta pada 1991 dan Universitas Amsterdam pada 2002.
Kemiripan dengan Joko Widodo
- Walikota selama 2 periode berturut-turut
- Kebijakan pro rakyat mengenai penertiban PKL dan minimalisasi mall
- Mengedepankan program E-Government
- Menata birokrasi
Kesamaan visi-misi inilah yang menjadi alasan Basuki Tjahja Purnama, atau yang akrab disapa Ahok, menghendaki sosok Djarot sebagai wakil gubernur yang pantas memimpin ibukota bersamanya. Sudah "sreg" istilahnya Ahok ini.
"Kalau saya maunya orang yang jujur dan juga bekerja keras agar pembangunan bisa berjalan dengan baik. Tentunya dia juga harus punya rekam jejak yang jelas," ujar Ahok di Balaikota seperti yang dilansir dari Antaranews.com.
Ya, setuju, Pak! Cari yang pasti-pasti aja lah. Pasti bersih dan tegas. Jangan yang pasti korupsi. Ckckck...
Referensi:
Khairany, Rr. Chornea. 2014, 14 Oktober. Ahok inginkan sosok wagub pekerja keras, jujur, dapat rekomendasinya. <http://www.antaranews.com/berita/458670/ahok-inginkan-sosok-wagub-pekerja-keras-jujur-dapat-rekomendasinya>. [Akses 14 Oktober 2014]
Pratama, Giri Lingga Herta. 2014. Biografi: Djarot Saeful Hidayat. <http://profil.merdeka.com/indonesia/d/djarot-saiful-hidayat/>. [Akses 14 Oktober 2014]
No comments:
Post a Comment