Labels

Thursday, September 7, 2017

Sekuel RE: -> peREmpuan by Maman Suherman



peREmpuan: - Maman Suherman
Penerbit KPG
vi + 189 halaman
Soft Cover
Bahasa Indonesia

26 tahun 1 bulan 14 hari berlalu sejak Rere atau Re: berkabung tanah. Kendati begitu, Herman masih dihantui rasa bersalahnya atas kematian pelacur lesbian yang dicintainya secara platonis. Tidak seperti buku sebelumnya, sekuel Re: ini tak lagi dihiasi dengan warna kelam. Nada-nadanya lebih optimis, memaparkan syukur dan ketegaran hati perempuan.

Sosok Re: tentunya masih menjadi bunga dalam kisah ini. Bahkan semakin nyata menjelma dalam diri Melur, putri semata-wayangnya. Putri yang dititipkan saat usianya belum genap 5 bulan itu, pada sekuel ini sudah hampir berkepala tiga.

Meski Herman terus menjaga janjinya kepada Re: untuk memberi yang terbaik bagi Melur, yang namanya rahasia tak bisa disimpan selamanya. Seperti ada istilah menyatakan, darah lebih kental daripada air, terendus juga oleh Melur fakta kelahirannya.

Herman pun terdesak dengan pertanyaan-pertanyaan Melur tentang Tante Re:. Perempuan yang begitu baik hati selalu membanjirinya dengan mainan, pakaian bagus dan makanan kesukaannya, tetapi tak pernah benar-benar hadir di hadapannya. Herman tersudutkan dengan perdebatan kritis Melur tentang ketidakadilan dan kelaziman negara yang dianalogikan lewat kisah pelacur.

Sanggupkah Herman akhirnya mengungkap jati diri Re: sebenarnya, juga hubungannya dengan Melur? Bagaimana reaksi Melur setelah mengetahui kejujuran yang pahit itu?

Buku peREmpuan merupakan sekuel dari RE: karya Maman Suherman. Terinspirasi dari kisah nyata yang bermula dari skripsinya berjudul Pola Pemerasan dalam Kepelacuran Lesbian di Wilayah Jakarta Pusat 1987-1989.

Masihkah Ada Surga untuk Seorang Pelacur Lesbian?



RE: - Maman Suherman
Penerbit KPG
vi + 160 halaman
Soft Cover
Bahasa Indonesia

Maman Suherman, pria botak yang sekarang ini lebih dikenal sebagai notulen siaran televisi Indonesia Lawak Klub, kembali menyajikan sisi gelap dunia melalui bukunya yang berjudul "Re:".

Rere alias Re: adalah seorang pelacur lesbian yang melayani pelanggan 30 hari dalam sebulan karena enggak perlu takut tak bisa ML saat datang bulan. Di bawah asuhan mucikari bengis, Mami Lani, ibu satu putri itu mengarungi pedas dan pahitnya kehidupan. Persis, seperti makanan dan minuman kesukaannya, mie dengan 10 cabai diiris tipis-tipis dan secangkir kopi pahit.

Hingga waktu mempertemukannya dengan wartawan muda sekaligus mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi bernama Herman. Kelak calon kriminolog itu menjadi sopir setianya.

Begitulah Herman semakin jauh menelusuri seluk-beluk industri pelacuran yang kelam nan rumit. Bermula dari hanya menjadi objek skripsi, kematangan berpikir Re: mengubah hidupnya.

Buku ini dibuka dan diakhiri dengan alur yang menarik. Tak melulu soal Re:, ini kisah tentang perempuan. Perempuan yang kuat, yang adalah cahaya di ujung terowongan. Lebih dari itu, Re: adalah sosok nyata yang pernah hadir dalam hidup penulisnya.

Re: adalah buku keempat pria kelahiran Makassar 10 November 1965 itu, yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). Sebelum ini, Maman sukses menelurkan Matahati  (2012), Bokis 1: Kisah Gelap Dunia Seleb (2012) dan Bokis 2: Potret Para Pesohor (2013).