Sumber: darulilmicourse.com |
Roh atau jiwa dari sebuah majalah
adalah ideologinya. Akan tetapi, sebagus, sedalam, sekritis dan seberbobot
apapun isi dan konten yang disajikan majalah, tidak akan memiliki daya tarik
atau nilai jual tanpa didukung disain visual yang menarik. Diperlukan kejelian
merancang tata letak, pemaduan warna, penggunaan huruf, ukuran, spasi dan
gambar serta grafis pendukung untuk membuat suatu media, khususnya media cetak
seperti majalah menjadi lebih hidup sehingga menarik untuk dibaca. Selain dari sisi
daya tarik, perlu diperhatikan juga daya keterbacaannya (readibility). Hal ini penting agar
pesan yang hendak disalurkan tersampaikan kepada pembacanya. Segala bentuk penyaluran
maupun penyampaian pesan yang mengandalkan indera penglihatan ini kemudian
dikenal dengan desain grafis.
Desain grafis
adalah seni dalam berkomunikasi menggunakan tulisan, ruang dan gambar. Bidang
ini merupakan bagian dari komunikasi visual. Ilmu desain grafis mencakup seni
visual, tipografi, tata letak dan desain interaksi. (Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis)
Ilmu desain
grafis dalam media cetak seperti majalah kemudian tidak terlepas dari dukungan
media grafis. Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau
gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, simbol
dan gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas
sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat
orang. Fungsi dari media grafis sendiri ialah menarik perhatian, memperjelas
sajian pesan, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah
terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. (Susilana, dkk.,
2009:14)
Unsur dalam desain grafis sama
seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut, termasuk
shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna, membentuk
prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti
keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis),
proporsi (proportion) dan kesatuan (unity),
kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas. (Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis)
Sumber: hakicase.wordpress.com |
Desain grafis seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya, mencakup desain interaksi. Berarti, desain grafis turut
berfungsi menyampaikan pesan, dalam bentuk lain, yakni secara visual, pandangan
mata. Dalam majalah, ada isu-isu yang selalu dikedepankan sebagai bentuk agenda
setting media. Dan pada kesempatan tersebutlah, desain grafis sangat diperlukan
untuk semakin mempertajam pesan redaksi terkait isu yang hendak diangkatnya.
Fenomena ini biasa kita kenal dengan framing media. Desain grafis dengan
demikian dimanfaatkan media massa dalam membingkai suatu kejadian, yakni
menonjolkan hanya aspek-aspek atau dari sudut pandang tertentu seturut kehendak
redaksi.
Referensi:
Susilana, dkk. 2009. Media pembelajaran: hakikat, pengembangan, pemanfaatan dan penilaian. Bandung: CV Wacana Prima.
Wikipedia. Desain grafis. <http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis>. [Akses 12 Oktober 2014].
No comments:
Post a Comment