Labels

Tuesday, October 20, 2015

Seniman Asal Solo Ini Hobi Kirim Peti Mati

Peti Mati Kiriman Bambang Saptono
Pengirim peti mati ke KPK pagi ini, Bambang Saptono adalah seniman asal Solo yang memang terkenal nyeleneh lewat kritik-kritik sarkasnya. 

Peti mati yang dikirim seharga Rp. 500.000 itu dikirimnya sebagai simbol kematian bagi KPK yang didesak DPR RI untuk segera direvisi.

"Saya khawatir dengan draft revisi UU KPK sangat melemahkan KPK. Sehingga apabila itu diteruskan, itu akan melemahkan dan mematikan KPK dan yang akan terjadi adalah akan menyuburkan korupsi," jawabnya ketika dimintai keterangan oleh wartawan atas aksinya tersebut.

Revisi UU KPK sendiri sudah dinyatakan berstatus tunda oleh Presiden RI Joko Widodo. Namun Bambang tidak setuju dengan pernyataan orang nomor satu di Indonesia itu.
Menurutnya, pemerintah seharusnya menolak bukan menunda.

"Saya tidak mau itu ditunda. Harus ditolak, ditiadakan, tidak ada revisi. Kami meminta kepada presiden agar revisi UU KPK dibatalkan."

Pria yang hobi mengirim peti mati ke pemerintahan ini menjelaskan bahwa pejabat tinggi kelembagaan di Indonesia sudah keterlaluan.

"Mereka dikritik secara halus sudah tidak mempan. sehingga memang harus dengan kritik yang lebih sarkasme ya. Bayangkan koruptor di Indonesia semakin banyak. DPR saja membela koruptor seperti itu dengan merevisi UU KPK. Indonesia mau diapakan kalau seperti ini? Mereka dikritik secara sarkasme, secara kasar saja masih ndablek."

Sebelumnya, Bambang pernah mengirimkan kritik serupa ke Mahkamah Konstitusi pada 2013. Saat itu, Ketua MK Akil Mochtar ditetapkan sebagai tersangka suap pilkada oleh KPK juga. Ia juga pernah mengirim peti mati ke kedubes Australia karena Tony Abbott yang mencela keputusan Jokowi menghukum mati terpidana Narkoba Bali Nine. Namun peti itu dikirim kembali ke Bambang oleh Kedubes Australia di Indonesia.

Catatan: Hasil Liputan yang Tidak Dimuat

No comments:

Post a Comment