18 vs 29 Kiri: Novel Terbitan Qanita Kanan: Serial TV |
Penulis: Ji Su-Hyun
Cetakan: Ketiga, Oktober 2013
Tebal: 314 halaman
ISBN: 978-602-9225-85-3
Penerbit: Qanita [PT Mizan Pustaka]
Setelah menikah 2 tahun, tiba-tiba saja Yoo Hye Chan meminta cerai dari suaminya, Kang Sang Yeong. Alasannya sederhana, karena ia muak dikatai sebagai penyihir. Julukan yang ia dapatkan gara-gara popularitas suaminya sebagai aktor tampan nomor wahid di Korea Selatan.
Sang Yeong sendiri kebingungan akibat ulah istrinya. Bagaimanapun alasan Hye Chan tidak masuk akal baginya. Namun Hye Chan tetap berkeras ingin pisah, bahkan ingin melupakan namanya.
Dalam perjalanan menuju pengadilan, Hye Chan menyetir sambil membayangkan masa lalunya dengan Sang Yeong. Sampai tiba-tiba seorang anak kecil lewat di depan mobilnya. "Astaga!" Hye Chan berusaha membanting setir. Ia bersyukur peristiwa itu dapat dihindari. Tapi sayang, ia tidak dapat menghindari pohon besar di ujung jalan.
"Apa kau bisa hidup tanpaku?" itulah kata terakhir Sang Yeong yang terngiang di benak Hye Chan sebelum ia hilang kesadaran sepenuhnya. (hlm. 15)
Kala itu Sang Yeong sedang syuting. Teleponnya berdering. Tak lama setelah mengangkat telepon, wajah Sang Yeong menjadi tegang. Kemudian Sang Yeong pergi meninggalkan lokasi syuting begitu saja. Ia berlari mencegat taksi segera setelah mendengar Hye Won, adik iparnya mengabarkan bahwa kakaknya kecelakaan.
Sesampainya di rumah sakit, Sang Yeong kesal melihat Hye Chan tidur dengan pulas. Dia merasa seperti orang bodoh karena sudah meninggalkan lokasi syuting dan berlari secepat kilat ke rumah sakit. Rasanya ia ingin membangunkan istrinya yang sedang mendengkur itu. Namun, Hye Chan siuman sebelum ia sempat melakukannya. (hlm. 17)
Ketika istrinya bangun, alih-alih marah mendengar setiap ocehan ketus Sang Yeong. Hye Chan memandanginya dengan wajah bodoh dan berkata, "Maaf, Paman ini Siapa ya?"
***
Diadaptasi dari novel internet "4321 Days We Shared", novel ini mengisahkan tentang kehidupan pernikahan Hye Chan dan Sang Yeong yang tengah kandas. Namun sebuah kecelakaan yang merenggut 11 tahun terakhir ingatan Hye Chan membuka kesempatan untuk memperbaiki hubungan pernikahan mereka.
Pada tahun 2005, novel ini sudah difilmkan dengan judul yang sama (18 vs 29). Yoo Hye Chan dimainkan oleh aktris Park Sun Young. Sementara Kang Sang Yeong dimainkan oleh aktor Ryu Soo Young. Dengan beberapa perubahan alur cerita di sana-sini.
Drama komedi percintaan semacam ini memang menjadi andalan Korea Selatan. Alur cerita sehari-hari yang dikisahkan secara dangkal kalau dibandingkan dengan literatur sastra. Dimana permasalahan diselesaikan dengan amnesia, melupakan kejadian buruk untuk kemudian rekonsiliasi dengan orang yang dibenci.
Alur cerita mudah ditebak, walau ada sedikit kejutan di akhir cerita soal jati diri Ji Won. Aktris cantik yang terang-terangan menempel pada Sang Yeong, meskipun ia tahu pria pujaannya itu sudah menikah. Beberapa adegan terkesan terlalu didramatisir alias tidak masuk akal. Bisa jadi karena penggambaran latar tempat kurang deskriptif.
Versi dramanya menyajikan alur yang lebih logis. Bagaimana kisah tidak hanya berputar pada perbaikan hubungan pernikahan Sang Yeong dan Hye Chan. Kisah sampingan yang realitis seperti daya pikir Hye Chan yang kekanak-kanakan, tagihan utang yang perlu dibayar Hye Chan -yang tentunya tidak sanggup ia bayar, karena merasa masih 18 tahun dan belum bisa mencari uang. Ada juga momen ketika Hye Chan sangat terkejut dan sedih saat mengetahui bahwa ibunya sudah meninggal. Bagaimana orang-orang disekitar memandangnya. Bagaimana gadis 18 tahun memantaskan diri dan bersosialiasi dengan orang-orang yang lebih tua darinya? Perbedaan teknologi antara tahun 90-an dan era milenium yang harus Hye Chan hadapi, serta pekerjaan Sang Yeong sebagai aktor yang terbengkalai demi menjaga sang istri yang hilang ingatan, semua celah ini lebih tergambar nyata dalam versi dramanya. Penulis sayangnya kurang mampu menggali sisi-sisi menarik dari situasi unik yang dialami tokoh utamanya.
Namun, patut diakui bahwa penokohan dalam novel jauh lebih kuat dan konsisten dibanding serial TV-nya. Terutama sangat terlihat pada karakter Sang Yeong atau Kang Bong Man (di serial TV), yang mana karakter cool-nya lebih mengena di novel daripada serial TV. Pengemasan tokoh-tokoh dalam novel cenderung sederhana, hampir semua karakter berwatak protagonis. Berbeda dengan versi dramanya yang memuat lebih banyak konflik.