Labels

Saturday, March 17, 2012

Teori Komunikasi 2

DISONANSI KOGNITIF

Teori disonansi kognitif merupakan sebuah teori dalam psikologi sosial yang membahas mengenai perasaan ketidaknyamanan seseorang akibat sikap, pemikiran, dan perilaku yang saling bertentangan. Konsep ini membentuk inti dari teori disonansi kognitif, yang berpendapat bahwa disonansi adalah sebuah perasaan tidak nyaman yang memotivasi orang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan itu.

Istilah disonansi kognitif pertama kali dipopulerkan oleh seorang psikolog bernama Leon Festinger di tahun 1950-an. Perasaan yang tidak seimbang ini sebagai disonansi kognitif, merupakan perasaan yang dimiliki orang ketika mereka menemukan diri mereka sendiri melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang mereka ketahui atau yakini atau mempunyai pendapat yang tidak sesuai dengan pendapat lain yang mereka pegang.

Disonansi akan mendorong usaha untuk memperoleh konsonansi dan usaha untuk mengurangi disonansi. Dengan kata lain, rangsangan disonansi yang diberikan akan memotivasi seseorang untuk keluar dari inkonsistensi tersebut dan mengembalikannya pada konsistensi.

Sebagai contoh, kita tahu bahwa mie instant beresiko mengandung zat – zat karsinogenik dan berbahaya bagi kesehatan. Di satu sisi kita tahu bahayanya dan di sisi lain kita mengingini nikmatnya. Pemikiran yang tidak seimbang inilah yang dinamakan disonansi kognitif. Disonansi berarti perbedaan. Kognitif merupakan pemahaman. Jadi, disonansi kognitif merupakan perbedaan pemahaman.

No comments:

Post a Comment