Internet
dan keterkaitannya dengan masa kini ialah bahwa internet tidak lagi hanya
digunakan elit tertentu seperti peneliti, pemerintah dan oknum militer saja.
Akan tetapi, internet adalah milik semua pengguna. Siapakah yang dapat
mengontrol internet pada era ini?
Dalam
abad informasi, generasi keempat dari teknologi, peran internet pun berkembang
seiring perkembangan konseptual manusia. Kini, internet dapat memenuhi berbagai
jenis komunikasi termediasi, baik personal maupun massa.
Karakteristik
media baru menurut Rogers:
1.
Interactivity : kemampuan sistem
komunikasi baru untuk berbicara balik pada pengguna. Memungkinkan partsipan
berkomunikasi lebih akurat, efektif dan memuaskan.
2.
De-massification : tidak bersifat
massal, ada pesan khusus yang dapat dipertukarkan secara individual di antara
partisipan yang terlibat dalam jumlah yang besar. Kontrol sistem komunikasi
massa berpindah dari produsen pesan kepada konsumen media.
3.
Asynchronous : kemampuan untuk
mengirimkan dan menerima pesan pada waktu-waktu yang dikehendaki oleh setiap
individu peserta.
Menurut
McQuail, ada perubahan- perubahan penting yang berhubungan dengan munculnya
media baru, yaitu :
1.
Digitalisasi & konvergensi semua aspek dari media
2.
Interaktivitas & konektivitas jejaring yang meningkat
3.
Mobilitas dan delokasi pengiriman dan penerimaan pesan
4.
Adaptasi publikasi dan peran-peran khalayak
5.
Munculnya beragam bentuk baru dari media ‘gateway’,
yaitu pintu masuk untuk mengakses informasi pada web atau untuk mengakses web
itu sendiri.
6.
Terfragmentasi dan kaburnya ‘institusi media’
Perbedaan
media baru dan konvensional berdasarkan perspektif pengguna,
menurut McQuail:
1.
Interactivity : diindikasikan oleh
rasio respon atau inisiatif dari pengguna terhadap tawaran dari sumber pesan.
2.
Social Presence (sociability) :
dialami oleh pengguna, sense of personal
contact dengan orang lain dapat diciptakan melalui penggunaan sebuah
medium.
3.
Autonomy : seorang pengguna merasa
dapat mengendalikan diri dan menggunakannya dan bersikap independen terhadap
sumber.
4.
Playfulness : digunakan untuk hiburan
dan kenikmatan.
5.
Privacy : diasosiasikan dengan
penggunaan medium dan atau isi yang dipilih.
6.
Personalization : tingkatan di mana
isi dan penggunaan media bersifat personal dan unik.
Teori
media baru
·
Medium
theory : menekankan bahwa terlepas dari apapun isi pesan
dari suatu media akan berdampak pada individu dan masyarakat. Internet
memengaruhi masyarakat dengan membuatnya tidak memerhatikan situs-situs yang
mereka kunjungi.
·
Media
ecology theory : menekankan bahwa teknologi bagaimana
pun akan menjadi pusat berbagai profesi dan kehidupan. Manusia tidak dapat
lepas dari pengaruh teknologi.
·
New
media theory : teknologi interaktif dan komunikasi
jejaring, khususnya internet akan merubah masyarakat.
Perubahan
penting dalam teori media :
1.
Hilangnya konsep-konsep media dari komunikasi massa menuju beragam media yang
berjenjang dari sangat luas ke media personal.
2.
Konsep tersebut mengarahkan perhatian kita kepada bentuk – bentuk media baru
yang dapat berjenjang dari informasi dan pengetahuan individual hingga
interaksi.
3.
Tesis dari the second media age membawa medium theory yang relatif tidak
dikenal pada tahun 1960-an menuju popularitas yang dibarukan pada tahun
1990-an.
Perbedaan
karakteristik The First Media Age dan
The Second Media Age
The
First Media Age
|
The
Second Media Age
|
Produksi yang tersentralisasi
|
Desentralisasi
|
Komunikasi 1 arah
|
Komunikasi 2 arah
|
Dalam kondisi mengendalikan
|
Tidak dalam kondisi mengendalikan
|
Stratifikasi sosial dan ketidaksetaraan
media
|
Demokratisasi
|
Khalayak massa yang
terfragmentasi
|
Mempromosikan kesadaran
individual
|
Membentuk kesadaran sosial
|
Berorientasi secara individual
|
Siaran (broadcast)
|
Jejaring (networks)
|
Dalam
media konvensional (First Media Age),
produksi atau penyampaian pesan yang dilakukan media berasal dari satu individu
atau institusi media kepada banyak target (one
to many). Komunikasi yang terjalin tidak interaktif karena khalayak hanya
berperan sebagai penerima saja. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk
menyuarakan secara langsung atau berpartisipasi aktif melalui media tersebut.
Dengan demikian institusi media memegang kendali dalam penyaluran pesannya. Ada
praktek konglomerasi media yang menunjukkan adanya kepemilikan dan kendali atas
media. Media konvensional bergantung pada intensitas dan isi siaran.
Pada
media online (Second media age), komunikasi yang terjadi lebih interaktif.
Orientasi produksinya bukan lagi one to
many, melainkan kombinasi. Khalayak dapat berperan aktif. Media menjadi milik
semua orang, dengan kata lain tidak ada yang mengontrol internet. Kepemilikan
modal pun patut dipertanyakan kembali karena khalayak penggunanya dari berbagai
kalangan melek teknologi yang tidak terstratifikasi secara sosial. Hal yang
ditekankan dalam media ini ialah ketergantungan akan kapasitas jaringan.
Berdasarkan
kedua hal di atas, tipe interaksi manusia dapat dikatakan berubah. John
Thompson membagi 3 tipe interaksi manusia, yaitu interaksi tatap muka,
termediasi dan termediasi semu.
Karakteristik
Interaksional
|
Interaksi
Tatap Muka
|
Interaksi
Termediasi
|
Interaksi
Termediasi yang semu
|
Karakteristik
Ruang & Waktu
|
Konteks
adanya kehadiran; ruang-waktu yang sama
|
Pembedaan
konteks; ruang-waktu lebih luas
|
Pembedaan
konteks; ruang-waktu lebih luas
|
Ragam
Isyarat Simbolis
|
Beragamnya
syarat simbolis
|
Menyempitnya
keberagaman syarat simbolis
|
Menyempitnya
keberagaman isyarat simbolis
|
Sasaran
Komunikasi
|
Ditujukan
kepada orang tertentu
|
Ditujukan
kepada orang tertentu
|
Ditujukan
kepada beragam khalayak yang berpotensi sebagai penerima
|
Dialogis
/ Monologis
|
Dialogis
|
Dialogis
|
Monologis
|
Kekuatan
internet
- Dapat diakses 7 x 24 jam : dunia maya yang dihadirkan akan terus aktif. Perbedaan zona waktu tidak membatasi
- Kecepatan : memudahkan pencarian data
- Dimensi kenyamanan : riset tidak perlu menghadapi persoalan birokratis. Orang tidak lagi dituntut berpindah tempat. Didukung dengan kemudahan akses tanpa batas
- Mudah dibawa
- Interaktivitas & fleksibilitas
Kelemahan
internet
- Ketergantungan pada jaringan telepon dan ISP : terbatasnya brandwidth sistem transmisi dan banyaknya pengguna dalam waktu yang bersamaan
- Karakteristik demografik pemakai : menjangkau kelompok menengah ke bawah
- Anonimitas : sulitnya identifikasi
- Over information : ‘clutter’ (pengguna terjebak membuka situs-situs yang tidak dibutuhkan)