演唱:曾沛慈
作詞:余琛懋
作曲:KENN WU
不可以 不滿足你的好意 不能這麼厚臉皮
傻傻看你 還是想要更靠近 只怕再靠近 就一錯再錯的錯下去
不可以 糾纏著你的身影 不能再讓你為我擔心著急
多麼想要告訴你 我好喜歡你 都怪我控制不了自己
我努力壓抑 可是愛情怎麼喊停 你身上的熱還在我的懷裡
拼命的擦掉痕跡 面對你認真的眼睛 原諒我忍住了眼淚冷漠無情
我努力忘記 可是愛情怎麼喊停 和你在一起就像是在陽光裡
快樂到不想分離 為了你什麼都願意 這一次讓我昧著良心
提前離去
不可以 捨不得你的好意 不能這麼厚臉皮
傻傻看你 還是想要更靠近 不能再靠近 難道要這樣的錯下去
不可以 糾纏著你的身影 不能再讓你為我擔心著急
多麼想要告訴你 我好喜歡你 都怪我控制不了自己
我努力壓抑 可是愛情怎麼喊停 你身上的熱還在我的懷裡
拼命的擦掉痕跡 面對你認真的眼睛 原諒我忍住了眼淚冷漠無情
我努力忘記 可是愛情怎麼喊停 和你在一起就像是 在陽光裡
快樂到不想分離 為了你什麼都願意 這一次讓我昧著良心
提前離去
我努力壓抑 可是愛情怎麼喊停 你身上的熱還在我的懷裡
拼命的擦掉痕跡 面對你認真的眼睛 原諒我忍住了眼淚冷漠到底
我努力忘記 可是愛情怎麼喊停 和你在一起就像是 在陽光裡
快樂到不想分離 為了你什麼都願意 對不起讓我昧著良心
轉身 離去
Source: Mojim.com
-OST. Fabulous Boys-
Terjemahan Indonesia
Cinta Bagaimana Dihentikan
Tak boleh tak puas dengan kebaikanmu
Tidak bisa setebal muka itu
Dengan bodoh memandangmu
juga ingin lebih dekat denganmu
tapi takut mendekat
mengulangi kesalahan yang sama
Tak boleh mengantui pikiranmu
Tidak bisa membiarkanmu khawatir karenaku
Betapa inginnya aku memberitahumu
aku menyukaimu
salahku tidak bisa mengendalikan diri
Aku mencoba menahan
tapi cinta bagaimana dihentikan
Panas tubuhmu masih terasa dalam pelukanku
mati-matian menghapus jejak
menghadapi tatapan seriusmu
maafkanku menahan air mata ketidakpedulian
Aku mencoba melupakan
tapi cinta bagaimana dihentikan
bersamamu bagai di matahari
menyenangkan hingga tak ingin berpisah
demi kau apapun (ku) bersedia
kali ini biarkan aku menyembunyikan hatiku
kembali ke awal
Tidak boleh mengenggani kebaikanmu
Tidak bisa setebal muka itu
Dengan bodoh memandangmu
juga ingin lebih dekat denganmu
tapi takut mendekat
melakukan kesalahan seperti ini
Tak boleh mengantui pikiranmu
Tidak bisa membiarkanmu khawatir karenaku
Betapa inginnya aku memberitahumu
aku menyukaimu
salahku tidak bisa mengendalikan diri
Aku mencoba menahan
tapi cinta bagaimana dihentikan
Panas tubuhmu masih terasa dalam pelukanku
mati-matian menghapus jejak
menghadapi tatapan seriusmu
maafkanku menahan air mata ketidakpedulian
Aku mencoba melupakan
tapi cinta bagaimana dihentikan
bersamamu bagai di matahari
menyenangkan hingga tak ingin berpisah
demi kau apapun (ku) bersedia
kali ini biarkan aku menyembunyikan hatiku
kembali ke awal
Aku mencoba menahan
tapi cinta bagaimana dihentikan
Panas tubuhmu masih terasa dalam pelukanku
mati-matian menghapus jejak
menghadapi tatapan seriusmu
maafkanku pada akhirnya menahan air mata ketidakpedulian
Aku mencoba melupakan
tapi cinta bagaimana dihentikan
bersamamu bagai di matahari
menyenangkan hingga tak ingin berpisah
demi kau apapun (ku) bersedia
maaf, biarkan aku menyembunyikan hatiku
pergi berpaling
Wednesday, August 7, 2013
Catatan lama-Gemuruh Jiwa Rapuh-
Kala hati pergi menjauh
pikirku hampa terasa sungguh
menampik bayang-bayang penaruh
harapan kosong, menabuh
ombak galau bergemuruh
mengumandangkan peluh
berdendang keluh
Jika hati pergi menjauh
beribu risau kan membasuh
menyeluruh...
jiwa yang rapuh
tanpa tahu tempat berlabuh
hingga hari berubah subuh
matahari bak musuh
membakar seluruh tubuh
berharap kau luluh
Tak berpengaruh
Gemuruh jiwa rapuh
-30 September 2011-
pikirku hampa terasa sungguh
menampik bayang-bayang penaruh
harapan kosong, menabuh
ombak galau bergemuruh
mengumandangkan peluh
berdendang keluh
Jika hati pergi menjauh
beribu risau kan membasuh
menyeluruh...
jiwa yang rapuh
tanpa tahu tempat berlabuh
hingga hari berubah subuh
matahari bak musuh
membakar seluruh tubuh
berharap kau luluh
Tak berpengaruh
Gemuruh jiwa rapuh
-30 September 2011-
Friday, August 2, 2013
Tak Bisa Tidur
How does it feel? I don’t know.
Deru kipas bersemilir. Mesinnya aus bergemerisik.
Dinding-dinding retak. Rusak karena rembesan air hujan. Rumah sebelah tak
hirau, dentam-dentum tiada ampun.
Tak satupun bergeming. Angin mengumpat di balik selimut. Dengkur
itu irama nan berkesudahan. Well, setidaknya kini menemanimu dalam sunyi.
Adakah bulan kau tengok? Bintang-bintang pun pergi menjauh.
Adakah kau dengar anjing menggonggong? Jangkrik mengerik
atau tokek bertokek? Hampa adalah jawaban terbaik.
Lampu masih terang menyala. 4 kamar saling berhadapan
sepasang demi sepasang. Masing-masing memiliki nyawanya sendiri. Kamar terdekat
tangga, kuning menyala, menunjukkan remang luapan misteri. Mata, hidung,
telinga, kaki dan tangan bukan penghias. Hanya tumpukkan masa lalu. Tetangganya menyala merah, mungkin
jiwa-jiwa mengalir di sana. Mungkin hanya bercangkir-cangkir teh yang harus kau
ganti setiap pagi dan sore. Atau manis-manis yang mengundang tikus? Di
seberang, berdiri berdampingan dua nyala kontras yang memisahkan seluruh buana.
Tiada abu-abu menengahi, hanya mereka berdua. Yang satu kita tahu begitu
tersembunyi, sementara yang lain terus tersurat.
Dari mana kita tahu? Matahari pun berbeda bagi setiap
penikmatnya.
Dalam gelap segala hal menjadi terang. Tak ada abah, tanpa
tahu ke mana melangkah, apa yang kita injak, siapa di sana? Segala hal menjadi
nyata. Keputusan-keputusanmu, olah tindak-tandukmu.
Dalam terang segala hal menjadi bias. Menghempas jauh benda-benda
yang mendekat, membelokkan cahaya, memantulkannya tak tentu arah. Intinya
membutakan.
Tiga ke empat, empat ke lima, lima melesat kesebelas.
Detak-detik mengaum, berpacu layaknya rentenir.
Aku tahu aku hanya membual. Mencoba bermain dengan
kata-kata. Memulai sepatah demi sepatah. Ah..betapa rapuh!
Jauh lebih baik apabila kita terus saja sejalan, tanpa
pernah bersilangan. Titik temu yang menyatukan kita, tooh.. hanya menorehkan
luka dalam geloraku.
Sungguh kau yang terbaik. Mengaburkan segala jernihku,
membuat berliku dan berbatu jalanku yang lurus.
Pada akhirnya kata-kata tinggallah kata-kata. “Aku tidak
bisa melupakanmu” hanya sebuah ungkapan yang dangkal.
Masih juga kau bertanya. How does it feel?
It hurts as you see.
Subscribe to:
Posts (Atom)