Labels

Thursday, June 6, 2013

Dalih-dalih Ular


www.flickr.com
Orang selalu bicara masa lalu. Berkata seolah mereka yang paling benar. Kesalahan adalah sebuah noda. Pikir mereka mengungkit masa lalu bisa membalikkan waktu.

Tak ada. Justru bertambah-tambah, kerunyaman sebab lidah mereka. Teruslah bersahut-sahut. Dalih-dalih pikiran kejimu. 

Jijik. Tanpa sadar kau tengah menguak borok-borokmu. Sambil lalu mengandai-andai. "Makanya..makanya, makanya," katamu berulang-ulang. "Udah tau dari dulu...," tambahmu semakin-makin.

Lihat dirimu. Benjol-benjol sekujurmu. Kurus dan bau. Lihat sekelilingmu, mereka pun serupa. Kau pikir dirimu makhluk sempurna. Kemarin kau meresah-resah tentang rumah tanggamu yang susah. Kini kau bicara seolah semua baik saja. Rumah tanggamu sempurna, tiada keluh maupun kesah kau rasakan.

www.forumbebas.com
Kau tahu duniamu kelam. Tapi peduli apa, tooh..masih banyak pribadi yang lebih hina. Ya, di matamu tiada lakon lebih baik dari karaktermu. Kau sarankan ini dan itu, tanpa kau sendiri lakukan itu. "Kalau gua sih.."

Semua katamu benar, siapapun takkan menyangkal. Dia buruk, dia salah dan lakunya hina, dunia tahu. Kau hanya pendalih, lidahmu ular, pikiranmu penuh duri, apakah kau tahu?

Kau rasa dirimu yang besar. Kau berjasa. Tanpamu dunia runtuh. "Semua, mua gua yang tanggung. Kalau ga ada gua berantakan rumah."

Selalu keputusanmu sendiri, menurutmu saja, tanggapanmu pribadi. Tapi kau tidak bahagia dengan pilihanmu. Tanggungjawab yang selalu kau anggap beban. Kau tahu kami tak pernah memintamu. Itu semua jayamu di masa lalu. Mengapa senang sekali membangkit masa lalu? Kesalahan orang di masa lalu, kejayaanmu yang tak (kau pandang) pernah lalu. 

Kau tahu, tapi tak kau akui. Silahkan saja terus berdalih. Taburlah bibit benci, biar kau tuai kuburmu sendiri.

Topeng Kalut

Nyut nyut nyut...
Kedat-kedut
Nyaring menyengat
Tak satu orang pun menoleh

Lengan terangkat, menggelayut
Kepala terkulai, lemah membebani
Satu per satu terlewati
Lalu layaknya hari

Bak karang mati
ku memutih, sunyi
www.wallpapermania.eu
tak berhenti, kian membening
dalam hening, terjatuh
butir-butir sendu

Sayup-sayup semilir melodi
membuai, ku tak hanyut

Goyah air di daun talas
Kuk membelenggu tak membebas
Menekan kuat,
menopangku tegak

Satu towelan menyentak
mewaraskan kembali benak
yang mana sempat terhenyak
dalam sepi nan menyesak

Selalu, dua lalu, tiga lalu dan berlalu-lalu

ramai orang ku berdikari
sepi diri tertumpah
seluruh kalut di hati

Kuliah Umum Jokowi di Untar

Kamis, 16 Mei 2013 mahasiswa/i Universitas Tarumanagara (Untar) dihebohkan dengan kehadiran Gubernur fenomenal, Joko Widodo. Berpenampilan seadanya, kemeja putih dan celana bahan hitam, Jokowi datang demi memenuhi undangan TKC (Tarumangara Knowledge Center) memberi kuliah umum bertema “Pencitraan menuju Jakarta Baru”. 

Pesona Jokowi sungguh tiada habisnya. Padatnya mahasiswa memenuhi ruang auditorium lantai 3 gedung utama Untar menunjukkan betapa antusiasnya warga Untar ingin melihat dari dekat sosok yang penuh senyum ini. Diikuti pula rombongan wartawan yang selalu menguntit kemanapun sang gubernur melangkah.

Di sela sesi tanya jawab, seorang mahasiswi bahkan mengakui kekagumannya akan sosok gubernur yang satu ini. Mahasiswi bernama Novika itu sontak langsung dipanggil Jokowi dan diajak berfoto bersama.

Era Kepemimpinan Horizon
Terpilihnya Jokowi dan Ahok yang bukan warga asli Jakarta menunjukkan bahwa rakyat ibukota membutuhkan perubahan. Bagi D.K.I. mereka adalah harapan untuk menata Jakarta menjadi lebih baik lagi, Jakarta Baru.

Membangun birokrasi yang melayani, membangun sistem, memperbaiki program  dan melakukan kontrol yang ketat terhadap manajemen pemerintahan  merupakan serangkaian teroboson-terobosan kebijakan yang dicanangkan Jokowi-Ahok dalam kepemimpinannya. Jokowi juga menyatakan bahwa akan ada sistem lelang jabatan lurah dan camat. Maksudnya ialah suatu promosi terbuka bagi pegawai-pegawai pemerintahan yang memang layak dan sejalan dengan pemerintahan yang ingin beliau bangun. Tujuannya jelas untuk mendapatkan wakil rakyat yang mau melayani.

Terobosan lain dalam era kepemimpinannya ialah public hearing. Sejak Jokowi menduduki kursi orang nomor satu di D.K.I., balaikota tidak pernah sepi dari massa. Orang-orang berdatangan bukan hanya untuk melihat dari dekat sosok bersahaja ini, banyak dari mereka yang datang untuk mengeluh dan menyampaikan aspirasi bagi Jakarta. Inilah yang menjadikan era kepemimpinannya berbeda, era kepemimpinan horizon, yakni terbuka sehingga mengayomi masyarakatnya dari pelbagai kalangan.

“Omong baik-baik, tidak perlu pakai orasi keras, nunjuk-nunjuk. Itu bukan budaya kita,” terang Jokowi.

Selain itu, pasangan ini juga melancarkan aksi transparansi anggaran. Hal ini penting untuk menunjukkan secara gamblang bahwa pemerintahan mereka memang bersih dan jujur. Lagipula, transparansi anggaran merupakan hak publik. Terkait birokrasi dan anggota-anggotanya, sistem ini diharapkan mampu menjadi pengawasan publik terhadap kinerja pemerintahan sehingga menumbuhkan rasa bertanggungjawab, terutama dalam pemakaian APBD. “Sehingga tidak ada lagi korupsi-korupsi,” ujar Jokowi.

Pembangunan
Hingga kini, masalah di Jakarta masih seputar kemacetan dan banjir. Warga D.K.I. tentunya sudah tak ingin berlama-lama lagi dalam kekacauan ini. Oleh karena itulah, Pemprov D.K.I. dituntut untuk segera mewujudkan Jakarta yang bebas banjir dan kemacetan. Terkait hal tersebut, sesuai rencana pemprov D.K.I. tetap akan menjalankan proyek pembangunan monorail, MRT (Mass Rapid Transit) dan Deep Tunnel. Sejauh ini, proyek MRT sudah mendapatkan pemenang tender sejak April 2013, sementara monorail dan deep tunnel masih dalam tahap perencanaan.

“Saya mah gampang, lihat saja rakyat Jakarta ada berapa, 9.800.000. Kalau yang tidak setuju hanya 40 orang dari 9,8 juta, untuk apa saya ladeni? Untuk apa plotot-plotot? Saya sich tetap jalankan saja proyek itu. Saya tidak takut kalau untuk kepentingan umum,” ujarnya.

Agen Perubahan
Di sela kuliah umum, Jokowi mengutarakan harapannya agar mahasiswa turut menjadi agen perubahan. “Mahasiswa harus aktif, menjadi agen perubahan dan kontrol sosial. Peka dengan lingkungan masyarakat. Harapannya, ke depannya tidak hanya protes saja tapi ngasih solusi. Kita diskusi, kalian sampaikan aspirasi kalian. Bagaimana baiknya proyek ini,” ujarnya.