Nampaknya negara kita memang benar -
benar negara miskin. Buktinya, belakangan ini, sejak kasus Prita (terdakwa
pencemaran nama baik RS. OMNI), setiap kali ada rakyat kecil yang ditahan
selalu ada koin yang dikumpulkan sebagai upaya mendukung pembebasan orang
tersebut dari ketidakadilan.
Berawal dari koin Prita dan sekarang
koin DW (bocah penjambret Rp.1000,00). Ada juga yang berupa sindiran seperti
mengumpulkan koin untuk gaji SBY, koin untuk pembangunan gedung DPR, dan koin
untuk Anggodo (kandidat Capres 2014).
Meminjam sebait lirik lagu Om
Chrisye (Alm.), sungguh aneh tapi nyata, seketika saja negara ini makin
terlihat miskin. Ketidakadilan semakin dijunjung rendah. Ukuran keadilan
seperti apa sebenarnya yang dianut negara kita?
Hemat saya, sebenarnya pengumpulan
koin itu sama saja dengan kasus - kasus penyuapan yang terjadi di kalangan elit
negara. Para kaum elit yang disebut - sebut sebagai koruptor, menyogok jaksa
atau kepala penjara setempat dengan sejumlah besar uang (bukan koin pastinya)
misalnya untuk 'nyelonong' keluar tahanan. Para aktivis pengumpul koin yang
disebut - sebut sebagai penegak keadilan, menggalang aksi pengumpulan koin demi
membebaskan kaumnya dari ketidakadilan.
Kawan, adil itu bukan sama rasa
sama rata. Pengumpulan koin, entah sebagai aksi keadilan atau pun
penyindiran terhadap golongan tertentu, disadari atau tidak, telah menurunkan
kualitas keadilan di negara kita. Bukan kah secara tidak langsung, tujuan
pengumpulan koin itu sama saja dengan menyogok penegak hukum untuk pembebasan
suatu perkara. Sadar atau tidak, kita sedang turut campur tangan yang sifatnya
mendesak para penegak hukum kita dalam membuat keputusan.
Kejahatan tetap kejahatan. Kebenaran
tetap kebenaran. Keadilan tetap keadilan. Namun, ketiganya berbeda sama sekali.
DW memang masih dibawah umur
penahanan. Namun, perbuatannya tetap salah. Bagaimanapun tindakan tersebut
kriminal. Saya khawatir, dengan adanya dukungan pembebasan seperti ini, ke
depannya tindakan kriminal anak semakin bertambah. Akhirnya, bukan keadilan dan
kebenaran diperoleh, melainkan pembenaran - pembenaran kekeliruan.
In matters of truth
and justice, there is no difference between large and small problems, for
issues concerning the treatment of people are all the same.
~Albert Einstein